Doski akan selalu membaca kitab sucinya bernama al-Quran (bacaan yang sempurna). Tetapi sayang, umat ini sekarang tidak senang membaca. Kaum muslimin dahulu gemar sekali membaca hingga menjelang ajalnya. Mereka berkata, Kami takut kalau ada hari yang berlalu tanpa kami gunakan untuk membaca. Bahkan ada salah seorang diantara mereka yang telah lanjut usia tetapi masih saja raji...n mencari ilmu, lalu datang seseorang seraya bertanya kepadanya, Kapankah anda menuntut ilmu ?. Lalu ia menjawab, Hingga aku meninggalkan dunia ini.
Wajib bagi generasi muda Islam untuk memahami Islam, tidak hanya mengerti kulitnya saja. Sementara kulitnya saja sekarang tampak tercabik-cabik.
Apalagi dalam beberapa periode yang lalu, kaum muslimin tidak memahami Islam secara mendalam. Sekolah-sekolah telah mencetak orang-orang yang tidak memahami Islam. Pemuda yang studi ke sebuah lembaga pendidikan hingga tamat, lebih banyak mengetahui sejarah Eropa daripada sejarah Islam. Mereka lebih mengenal Napoleon daripada Rasulullah dan lebih mengerti tentang revolusi Prancis daripada Perang Uhud.
Mereka tidak mengetahui sejarah hidup Rasulullah SAW melainkan hanya sepintas lalu. Mereka tidak mengerti sejarah para sahabat Rasulullah selain fitnah-fitnah dan peperangan yang terjadi di antara mereka. Bahkan mereka tidak mengerti apa itu Risalah Muhammad SAW, mana sisi agung kepribadian beliau, apa yang disumbangkan oleh beliau kepada dunia, apa keunggulan dan karakteristik generasi mereka, dan bagaimana pula perbedaannya dengan generasi-generasi sesudahnya. Mereka juga tidak mengenal kebudayaan dan peradaban Islam yang sempurna yang bersifat Rabbaniyah, insaniyah, akhlaqiyah, lmiyah, alamiyah, yang telah diciptakan oleh Islam ketika orang-orang Barat
baru dapat melihat cahaya dari lubang jarum yang sangat kecil
Dalam Qur'an Allah SWT Berfirman artinya, Katakanlah: Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata (QS. Yusuf (12) : 108).
Jadi, setiap orang yang mengikuti Rasulullah adalah khalifahnya atau penerus perjuangannya yang menyeru manusia kepada agama Allah berdasarkan hujjah yang nyata dan cahaya yang terang benderang.
Wajib bagi generasi muda Islam untuk memahami Islam, tidak hanya mengerti kulitnya saja. Sementara kulitnya saja sekarang tampak tercabik-cabik.
Apalagi dalam beberapa periode yang lalu, kaum muslimin tidak memahami Islam secara mendalam. Sekolah-sekolah telah mencetak orang-orang yang tidak memahami Islam. Pemuda yang studi ke sebuah lembaga pendidikan hingga tamat, lebih banyak mengetahui sejarah Eropa daripada sejarah Islam. Mereka lebih mengenal Napoleon daripada Rasulullah dan lebih mengerti tentang revolusi Prancis daripada Perang Uhud.
Mereka tidak mengetahui sejarah hidup Rasulullah SAW melainkan hanya sepintas lalu. Mereka tidak mengerti sejarah para sahabat Rasulullah selain fitnah-fitnah dan peperangan yang terjadi di antara mereka. Bahkan mereka tidak mengerti apa itu Risalah Muhammad SAW, mana sisi agung kepribadian beliau, apa yang disumbangkan oleh beliau kepada dunia, apa keunggulan dan karakteristik generasi mereka, dan bagaimana pula perbedaannya dengan generasi-generasi sesudahnya. Mereka juga tidak mengenal kebudayaan dan peradaban Islam yang sempurna yang bersifat Rabbaniyah, insaniyah, akhlaqiyah, lmiyah, alamiyah, yang telah diciptakan oleh Islam ketika orang-orang Barat
baru dapat melihat cahaya dari lubang jarum yang sangat kecil
Dalam Qur'an Allah SWT Berfirman artinya, Katakanlah: Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata (QS. Yusuf (12) : 108).
Jadi, setiap orang yang mengikuti Rasulullah adalah khalifahnya atau penerus perjuangannya yang menyeru manusia kepada agama Allah berdasarkan hujjah yang nyata dan cahaya yang terang benderang.
0 comments:
Post a Comment