Pembesar-pembesar Quraisy berkata kepada Rasulullah SAW..Yaa Muhammad Kalaulah tujuanmu mendakwahkan itu semua adalah demi mencari harta, kami akan kumpulkan separuh harta kami untukmu, sehingga kamu menjadi orang yang paling kaya di antara kita. Tapi bila dakwahmu ini demi mencari status sosial, maka kami angkat kamu menjadi pemimpin kami. Namun bila engkau menghend...aki kekuasaan, kami angkat dirimu menjadi raja.
Alangkah manisnya tawaran-tawaran tersebut.
Dr. Ahmad an-Naqieb mengatakan, Sebenarnya kalau dipikir, mengapa beliau tidak menerima tawaran tadi?
Padahal jika Nabi SAW menerima tawaran Quraisy maka Beliau menjadi orang paling kaya, dan bisa membeli budak dalam jumlah besar (10 ribu orang misalnya), lalu mempersenjatai mereka dan mengatakan kepada kaum musyrikin
Pilih mana: kalian masuk Islam, atau jangan menghalangi dakwah kusuruh menghabisi kalian?! Bukankah dengan banyak harta menyimpan kekuatan dulu nanti akan mudah menyukseskan misinya ?
Akan tetapi Rasulullah shallalalaihi wasallam menolak semuanya, karena Agama Allah suci dan tinggi jelas-jelas berbeda dan bersih dari segala aturan sistem jahiliyah. Allah sbg sembahan yg dikedepankan gunakan Petunjuk-Nya sbg Ibadah, tanpa persekutuan dengan sistem, Petunjuk dan motivasi lain. Rasulullah SAW dan pengikutnya berhijrah ke Madinah demi membangun peradaban Islam yang bersih dan mandiri
Tujuan final bukan untuk maslahat keduniaan yang larinya hanya kepada materialisme, tetapi tujuan final kepada yang ghaib yaitu Allah SWT. Beriman kepada yang ghaib bertujuan akhirat melahirkan manusia-manusia ikhlas, baik lahir dan bathin, karena hanya berpatokan kepada Allah dan Petunjuk-Nya yang lengkap disemua bidang kehidupan.
Bila sebaliknya dimana warisan penjajahan berupa metode suara manusia yang disembah, maka jadilah banyak bunglon-bunglon demi meraup perolehan suara, kesana dan kemari dirinya sibuk berganti topeng, ketika musimnya datang mendadak rajin masuk pasar wong cilik demi meraih simpati, walau masyarakat kian pintar membaca gelagat ini.
Dan ruanglingkup ini dilimpahi harta-harta sebagai fitnah artinya menjual beli bahkan sampai memanipulasi suara Tuhannya dan jadilah lingkaran setan yg tidak pernah ketemu solusinya. Akhirnya yang dikata keadilan dan memiliki hak yang sama tapi pada akhirnya hanya yang berharta yang bisa mengajukan diri, tidak pernah mereka yang kecil bisa mengajukan diri seperti abang becak, tukang sayur dan ojek misalnya.
Adopsi dari Negara kapitalis, melahirkan kapital-kapitalis baru, sedangkan dalam Islam adalah Majelis Syuro dimana para Alim Ulama lah yang berhak memilih seseorang yang terbaik, dan tershaleh demi bisa membawa manusia seluruhnya dalam kebaikan, keadilan dunia dan akhirat. Memilih mereka yang gak faham Agama, akan membawa Umat kedalam kesulitan-kesulitan yang gak nemu solusinya. Allahu alam.
Alangkah manisnya tawaran-tawaran tersebut.
Dr. Ahmad an-Naqieb mengatakan, Sebenarnya kalau dipikir, mengapa beliau tidak menerima tawaran tadi?
Padahal jika Nabi SAW menerima tawaran Quraisy maka Beliau menjadi orang paling kaya, dan bisa membeli budak dalam jumlah besar (10 ribu orang misalnya), lalu mempersenjatai mereka dan mengatakan kepada kaum musyrikin
Pilih mana: kalian masuk Islam, atau jangan menghalangi dakwah kusuruh menghabisi kalian?! Bukankah dengan banyak harta menyimpan kekuatan dulu nanti akan mudah menyukseskan misinya ?
Akan tetapi Rasulullah shallalalaihi wasallam menolak semuanya, karena Agama Allah suci dan tinggi jelas-jelas berbeda dan bersih dari segala aturan sistem jahiliyah. Allah sbg sembahan yg dikedepankan gunakan Petunjuk-Nya sbg Ibadah, tanpa persekutuan dengan sistem, Petunjuk dan motivasi lain. Rasulullah SAW dan pengikutnya berhijrah ke Madinah demi membangun peradaban Islam yang bersih dan mandiri
Tujuan final bukan untuk maslahat keduniaan yang larinya hanya kepada materialisme, tetapi tujuan final kepada yang ghaib yaitu Allah SWT. Beriman kepada yang ghaib bertujuan akhirat melahirkan manusia-manusia ikhlas, baik lahir dan bathin, karena hanya berpatokan kepada Allah dan Petunjuk-Nya yang lengkap disemua bidang kehidupan.
Bila sebaliknya dimana warisan penjajahan berupa metode suara manusia yang disembah, maka jadilah banyak bunglon-bunglon demi meraup perolehan suara, kesana dan kemari dirinya sibuk berganti topeng, ketika musimnya datang mendadak rajin masuk pasar wong cilik demi meraih simpati, walau masyarakat kian pintar membaca gelagat ini.
Dan ruanglingkup ini dilimpahi harta-harta sebagai fitnah artinya menjual beli bahkan sampai memanipulasi suara Tuhannya dan jadilah lingkaran setan yg tidak pernah ketemu solusinya. Akhirnya yang dikata keadilan dan memiliki hak yang sama tapi pada akhirnya hanya yang berharta yang bisa mengajukan diri, tidak pernah mereka yang kecil bisa mengajukan diri seperti abang becak, tukang sayur dan ojek misalnya.
Adopsi dari Negara kapitalis, melahirkan kapital-kapitalis baru, sedangkan dalam Islam adalah Majelis Syuro dimana para Alim Ulama lah yang berhak memilih seseorang yang terbaik, dan tershaleh demi bisa membawa manusia seluruhnya dalam kebaikan, keadilan dunia dan akhirat. Memilih mereka yang gak faham Agama, akan membawa Umat kedalam kesulitan-kesulitan yang gak nemu solusinya. Allahu alam.
0 comments:
Post a Comment