Dalam Raudahatul Muhibbin menceritakan tentang Abu Bakar ra bahwa ketika shahabat Abu Bakar diangkat menjadi khalifah, disebutkan setiap hari sesudah menunaikan shalat shubuhnya, dia selalu keluar. Kepergiannya ini diperhatikan oleh Umar Ibn Khattab. Ternyata Abu Bakar pergi ke sebuah kemah yang ada di salah satu pekampungan kaum muslimin, dan Umar mengikutinya. Se...telah Abu Bakar keluar dari kemah itu, kemudian Umar masuk ke dalam kemah itu, tanpa sepengetahuan Abu Bakar. Ternyata di dalamnya Umar mendapatkan seorang wanita yang tua renta, dan tidak memiliki keluarga lagi.
Umar pun bertanya, "Wahai hamba perempuan Allah, siapakah engkau?". Wanita tua renta itu menjawab, "Aku seorang nenek yang tunanetra, lemah, lagi tak berdaya, serta tanpa keluarga", jawabnya. "Lalu apa keperluan orang yang selalu datang kepadamu ini?". Ia menjawab, "Aku tidak mengenalnya", ucapnya. Umar bertanya, "Mengapa dia datang kemari?". Wanita renta menjawabnya, "Dialah yang membuat makanan bagi kami, membersihkan rumah, dan memerah susu kambing buat kami", tambah wanita renta itu. Mendengaqr jawaban wanita itu, Umar menangis sejadi-jadinya, dan mengeluarkan kata-kata, "Wahai Abu Bakar, kalau demikian, engkau akan membaut mereka yang diangkat menjadi khalifah sesudahmu benar-benar kepayahan (untuk mengikuti langkahmu).
Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, pernah bertanya, "Apakah ada seseorang diantara kalian yang puasa hari ini? Abu Bakar menjawab, "Saya!". Rasul bertanya, "Adakah seseorang diantara kalian lyang mengeluarkan shadaqah pada hari ini?".Abu Bakar menjawab, "Saya!". Rasul shallahu alaihi wa sallam, bertanya, "Adakah seseorang diantara kalian yang menjenguk orang sakit?". Abu Bakar kembali menjawab,"Saya!". Maka Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, bersabda, "Tidak lah sekali-kali semua pekerti ini terhimpun dalam diri seseorang dalam hari yang sama, melainkan dia pasti masuk surga". (HR.Muslim).
Ketaqwaan yang dilakukan Abu Bakar ra ini merupakan bentuk manifestasi dari interpretasi terhadap makna taqwa, bukan sekadar teori yang membuat mulut kita berbuih, Semoga Allah SWT memberi kekuatan kita untuk selalu beramal shaleh apapun, dimanapun dan kapanpun, marilah menjauhkan diri dari hal-hal yang melalaikan kita untuk ingat Allah, memperbaiki diri sebagai hamba-Nya, sesuai tuntunan Rosulullah SAW dan para Shahabatnya, serta shalihin yang mengikutinya terdahulu.
0 comments:
Post a Comment