Thursday, August 30, 2012

Samplok….. Penganan Dari Telo Asli Ndeso

Publish: "Thursday, August 30, 2012",


Selama ini, bahan baku memang mudah didapat dari pasar Berbek dengan harga saat ini Rp.70.000,- per kuintal yang diantar langsung oleh mitra kerja. Dalam sehari, Sumini bisa menghabiskan satu kuintal ketela tersebut dan dapat dibuat menjadi 150 bungkus samplok dengan harga setiap bungkusnya RP. 2.000,- saja .Nah, samplok meski menjadi penganan asli ndeso, juga potensial untuk menjadi oleh-oleh khas Nganjuk. Tentu saja dengan desain kemasan yang lebih cantik dan menarik di samping penjualannya yang harus lebih disebarluaskan lagi di toko roti atau yang menjual makanan tradisional khas Nganjuk



Salah satu makanan khas Kutpo Angin yaitu sampok yang berwarna kuning keemasan dengan dibalut parutan kelapa yang menambah nikmat makanan asli orang pedesaan. Dibuat dari bahan dasar ketela pohon alias singkong, tumbuhan yang cukup mudah ditemukan di wilayah Nganjuk baik di musim hujan maupun kemarau. Proses pembuatannya sendiri lumayan rumit di samping perlu waktu dan tenaga ekstra. Awalnya, ketela dikupas sampai bersih dan dicuci. Kemudian baru diselep (dihaluskan dengan mesin penggiling, Red) biar halus. Baru setelah itu dilakukan pembersihan dari rasa getir dan pahit dengan cara diperas dan ditekan dengan tumpukan batu hingga cukup atus. Langkah selanjutnya, dilakukan pemisahan dan pencampuran dengan garam secukupnya untuk selanjutnya di masak hingga matang. Baru dilakukan penumbukan agar menjadi padat dan lebih halus untuk selanjutnya dicetak bulat-bulat sesuai dengan ukuran pemesan.


Samplok bisa dinikmati kapan saja dan umumnya masyarakat biasa membeli samplok di pasar tradisional seperti Pasar Wage, Pasar Gondang atau Pasar Kertosono saat pagi hari, maka samplok pun lebih banyak dikonsumsi pada pagi hari. Tapi bila disantap di saat yang lain seperti siang atau sore hari pun masih terasa nikmat. Bu Sumini wanita 43 tahun asal Dusun Gilis Desa Sonobekel Kecamatan Tanjunganom termasuk salah satu pembuatnya, kegiatannya membuat samplok dilakukannya pada saat –saat senggang seperti sedang menunggu panen padi. Laba yang tidak seberapa tidak menyurutkan semangat ibu tiga anak ini untuk terus membuat samplok. “Memang untuk laba tidak begitu menjanjikan. Tapi saya senang masih bisa terus membuat samplok. Biar orang-orang tetap ingat kalau ada makanan desa yang masih dijaga keberadaannya sampai sekarang ini,’’ ujar Sumini.

Penulis : Arwiesmart ~ Sebuah Blog Informasi dan Berbagai Artikel

Artikel Samplok….. Penganan Dari Telo Asli Ndeso ini dipublish oleh Arwiesmart pada hari Thursday, August 30, 2012. Semoga Informasi dan Artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini.

.:: P a s a n g I k l a n ::.

0 comments:

Post a Comment

Untuk para sahabat yang ingin penghasilan halal dan modal Punya Handphone & bisa ber-sms (program ini tidak memotong pulsa dan tidak mengharuskan transfer uang). Silakan bergabung bersama saya. Klik

Bisnis online termudah, Bahkan jika Anda seorang yang awam sekalipun, Anda pasti bisa menjalankan bisnis ini. "Bukan member get member". http://www.idsurvei.com/survei/arwiesmart/ .

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...