Siswa SMK Muhammadiyah 1 Gresik, Jawa Timur, berhasil menciptakan alat deteksi banjir berbasis layanan pesan singkat (SMS/short message system). Alat itu diciptakan Haluri Yudiat Pratama dan Ahmad Muhajir, siswa Kelas XI Teknik Elektro Industri dengan bimbingan Hendra Ari Winarno.
Alat itu diciptakan karena wilayah Bungah sering diterjang banjir Bengawan Solo. Koordinasi sering kurang cepat, terutama soal informasi ketinggian air, sehingga penanangan juga lambat.
Alat deteksi buatan siswa SMK Muhammadiyah 1 Gresik itu dilengkapi sirine dan lampu penanda banjir. Juga dilengkapi modem dan microcontroler.
Alat itu akan mengirimkan SMS ke nomor yang diprogram mengenai informasi ketinggian air. Pada saat pelampung terkena air sesuai level siaga, maka alat itu otomatis akan mengirimkan SMS sesuai ketinggian air misal siaga I dan seterusnya.
"Dengan alat ini lebih praktis menyampaikan informasi banjir. Pada saat siaga, sirine dan lampu juga menyala," kata Lahuri.
Menurut Hendra, guru pembimbing, seperangkat alat itu membutuhkan biaya sekitar Rp 1 juta. Ditambah biaya pembuatan sekitar Rp 2 juta. "Kalau dihitung lebih murah," kata Hendra.
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Gresik Imam Syafii menjelaskan, alat itu rencananya akan dibuat lebih banyak untuk daerah rawan banjir. Di Gresik akan dipasang di aliran Bengawan Solo dan Kali Lamong yang sering meluap. "Kami akan mematenkan alat ini," kata Imam.
Sumber: Berita Update hari Ini
0 comments:
Post a Comment