Wednesday, February 8, 2012

Inilah 8 Sebab Kenapa Orang Takut Dioperasi

Publish: "Wednesday, February 8, 2012",

Operasi merupakan terminologi untuk menyebut suatu tindakan pembedahan yang dilakukan oleh para tenaga medis.
  • Kata operasi (to operate) memiliki banyak pengertian antara lain : to function or cause to function
  • to control the functioning of operate a machine
  • to manage, direct, run, or pursue (a business, system, etc.)
  • to perform a surgical operation (upon a person or animal)
  • to produce a desired or intended effect   

Adapun bidang yang menangani tindakan operasi ini disebut Surgery, dan ahli surgery disebut Surgeon (ahli bedah).
Saat   seorang pasien diputuskan untuk dilakukan operasi terhadapnya,      tentunya bukan keputusan yang mudah, juga bukan keputusan yang      menggembirakan. Tindak pembedahan tentunya identik dengan rasa sakit      sebelum dan sesudah operasi. Belum lagi efek samping yang mungkin saja      terjadi di belakang hari nanti. Berikut ini adalah 8 alasan mengapa      orang takut dioperasi.

1. Takut mati   
    
Ini adalah alasan yang paling sering disebutkan oleh para pasien. Kegagalan  operasi yang sering diekspos di media memberi kesan bahwa     ‘operasi sama  dengan mengantar nyawa’. Padahal kita tahu bahwa dokter     tidak dididik  untuk menjadi pembunuh profesional, apalagi sampai     mempertaruhkan  profesinya. Di ruangan operasi, dokter tidak sendirian Ia harus dibantu  oleh asisten dan dokter anestesi. Tidak mungkin ia  mengerjakannya  sendirian. Masing-masing dokter akan melakukan kerja     sama dan mekanisme  kontrol yang baik agar operasi berjalan lancar.

Alasan   takut mati memang sangat manusiawi. Ini juga mengingatkan dokter      bahwa tidak semua orang siap dioperasi. Karena itu para ahli medis     harus  berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatu dengan benar, tanpa     ada  kekeliruan sedikitpun. Para pasien juga diperkenankan untuk     bertanya  kepada dokter tentang resiko-resiko yang mungkin dihadapi jika     ia  menjalani operasi pembedahan itu. 

2. Takut operasi tidak menyembuhkan  
Operasi ini merupakan tindak pembedahan untuk mengatasi masalah langsung   pada    tempatnya. Misalnya operasi Tonsilectomy, yaitu mengangkat tonsil (amandel). Biasanya dilakukan pada amandel yang membesar tanpa   alasan    yang jelas sehingga mengganggu jalan nafas. Tapi, mungkin   saja setelah    dioperasi pun, ternyata masih ada gangguan lain yang   menyebabkan    terganggunya nafas. Untuk itu, dokter memang benar-benar   harus memahami    seberapa penting operasi ini dan seberapa besar   kemungkinan sembuhnya. Pasien berhak tahu dan tanyakanlah hal itu   pada dokter yang    bersangkutan. 

3. Takut tidak sanggup menanggung biaya operasi  
Operasi  tentu butuh biaya, mulai dari biaya ruangan, obat anestesi, dan  para     dokternya. Tidak ada operasi yang gratis, kecuali ada pihak  ketiga yang menanggung pembiayaan tersebut. Untuk mengantisipasi hal  ini,    seyogyanya  masing-masing kita sudah memiliki asuransi  kesehatan yang    menanggung  pembiayaan operasi. Jika tidak memiliki  asuransi, kita harus    siap dengan  harta yang dimiliki saat ini. Jika  ternyata harta   tersebut  tidak  mencukupi, mungkin cara seperti ‘Koin  Cinta Untuk   Bilqis’ bisa  menggugah  rasa peduli masyarakat untuk  membantu.

Mahalnya  biaya operasi semata-mata bukan karena honor  dokternya yang    tinggi,  melainkan karena menggunakan peralatan modern  yang disediakan    oleh  pihak rumah sakit. Seringkali dokter  melakukannya secara gratis,tapi ruangan operasi hingga ruang  perawatannya tetap saja harus dibayar mahal. 

4. Takut efek samping pasca operasi 
Operasi dilakukan dalam ruangan yang sudah disterilkan, menggunakan   alat-alat    yang steril, cahaya dan temperatur ruangan yang   disesuaikan, sehingga pre dan pasca operasi diharapkan memberikan   hasil yang optimal. Tapi    tetap saja ada efek samping yang harus   diperhatikan. Efek samping ini    bisa muncul dari eksternal maupun   internal. Eksternal misalnya infeksi    dari luar. Internal misalnya   tidak selera makan, sakit kepala, mula,    muntah, dan sebagainya. Maka   sebelum dilakukan operasi, tanyakan  kepada   dokter tentang efek   samping yang mungkin muncul pasca operasi,  agar   calon pasien siap   menghadapinya. Jika tidak siap, jangan lakukan    operasi. 

5. Takut menjadi cacat (contoh amputasi, pengangkatan payudara, dan sebagainya)  
Membedah suatu organ dan mengangkatnya akan membuat pasien kehilangan aset berharganya. Misalnya pada pengangkatan payudara (Radical Mammaectomy)  pada kasus kanker payudara.  Ini tentu membuat wanita yang  bersangkutan    akan menjadi minder, rendah  diri, dan sebagainya. Tapi  di lain sisi,    jika tidak dilakukan  pengangkatan, kemungkinannya akan  jadi lebih    buruk, bahkan bisa  mengancam nyawa. Terhadap kondisi  ini, sangat    diperlukan dukungan dari  keluarga, handai taulan, dan  sahabat.    Rata-rata calon pasien akan merasa  amat sangat sedih,  depresi, takut    saat menghadapi situasi seperti ini.  Namun dengan  dukungan yang kuat,    tentunya hal itu bisa dilewati dengan  baik.

6. Takut tidak bisa hidup secara normal lagi  
Pameo tentang operasi yang bisa membuat orang cacat seumur hidup membuat     kata  ‘operasi’ serasa ditabukan. Siapa sih yang suka tindakan  invasiv    ini?  Bahkan dokter sekalipun harus berfikir sungguh-sungguh  dalam    memberikan  keputusan operasi atau tidak. Misalkan pada kasus  amputasi    organ. Saat  masih co-ass, saya kebetulan pernah bertemu  dengan seorang    pasien yang  menderita kanker pada daerah penisnya.  Mau tidak mau,  aset   berharganya  itu harus dibuang. Jika tidak,  kanker itu akan  menyebar.   Walaupun dirasa  sangat berat, ia akhirnya  bersedia.  Pilihannya saat   itu, menderita  berkepanjangan atau  membuang salah  satu organnya dan   bertahan hidup.  Tentunya ia lebih  memilih untuk  bertahan hidup. 

7. Takut menjadi sorotan teman, keluarga, publik, dan sebagainya 
Keputusan operasi biasanya mendapat perhatian khusus dari teman, keluarga,  dan     lain-lain. Ini dikarenakan karena tidak semua orang mengalami  hal  yang    sama. Bahkan pada kasus yang mirip tapi tidak sama, ada  yang  mengaku    bisa sembuh tanpa operasi, sehingga keputusan operasi   tentunya menjadi    perdebatan sengit. Jangankan antara mereka dari   kalangan non medis,    bahkan dari medis sekalipun akan mempertanyakan,   “Apa keputusan operasi    itu sudah benar atau harus dipertimbangkan   lagi?” Dokter yang    bersangkutan harus rajin-rajin berdiskusi dengan   yang lebih senior untuk    mendapatkan pandangan yang lebih valid. 

8. Takut alat operasi tertinggal di dalam tubuh 
Kasus  ini pernah terjadi tapi tidak bisa dikatakan sering. Penyebabnya     adalah  keteledoran. Jika dikaji lebih jauh, penyebabnya paling sering     adalah  keletihan, tidak konsentrasi, problem eksternal, beban     psikologis, dan  sebagainya. Dokter yang melakukan keteledoran semacam     ini tentu  dipandang sebelah mata oleh sejawat yang lain, dan tentunya     hal itu  bukan sesuatu yang menyenangkan.

Penulis : Arwiesmart ~ Sebuah Blog Informasi dan Berbagai Artikel

Artikel Inilah 8 Sebab Kenapa Orang Takut Dioperasi ini dipublish oleh Arwiesmart pada hari Wednesday, February 8, 2012. Semoga Informasi dan Artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini.

.:: P a s a n g I k l a n ::.

0 comments:

Post a Comment

Untuk para sahabat yang ingin penghasilan halal dan modal Punya Handphone & bisa ber-sms (program ini tidak memotong pulsa dan tidak mengharuskan transfer uang). Silakan bergabung bersama saya. Klik

Bisnis online termudah, Bahkan jika Anda seorang yang awam sekalipun, Anda pasti bisa menjalankan bisnis ini. "Bukan member get member". http://www.idsurvei.com/survei/arwiesmart/ .

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...